“CHARACTER
BUILDING WITH RELIGIOUS CULTURE AT SCHOOL”
MENUJU
SEKOLAH PENGGERAK
A. Pendahuluan
Pendidikan
Agama Islam di sekolah/ madrasah memiliki peranan yang penting dan sangat
strategis dalam sistem pendidikan nasional terutama dalam rangka membangun
karakter bangsa yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Hal ini sejalan
dengan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman,bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Pelaksanaan Pendidikan Agama
Islam di sekolah /madrasah di sekolah dituntut bukan hanya menjadikan peserta
didik mengembangkan potensi yang dimiliki serta dapat memahami dan menghayati
ajaran agama Islam secara baik dan benar namun juga menanamkan nilai-nilai
luhur ajaran agama Islam sebagai landasan moral, etika dan akhlak mulia dalam
kerangka pembentukan sikap dan watak
serta perilaku akhlakul karimah peserta didik melalui berbagai kegiatan
yang dikembangkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan
keluarga, sekolah/madrasah maupun masyarakat . Guru bukan hanya sebagai agen
pengetahuan, namun yang lebih penting dapat secara baik melakukan transfer
of values atau ethics ( menanamkan
nilai-nilai kebaikan atau perilaku yang baik ) dalam sebuah program “Character
Building with Religious Culture at School “
Kegiatan “Character Building
with Religious at School “ dirancang untuk menghadapi tantangan dan memfilter
pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin masuk mempengaruhi kondisi masyarakat
terutama peserta didik yang berkembang saat ini utamanya dalam pengelolaan
waktu dan penggunaan media informasi teknologi dan komunikasi. Apalagi dimasa
pandemi ini kita dituntut untuk cerdas dan terampil mengelola dunia digital.
Media sosial bisa kita ibaratkan pisau tajam. Bila kita profesional dalam
mengelola kita akan makin terampil dan makin dekat dengan Yang Maha Pencipta.
Namun bila ada kesalahan dalam pengelolaan maka kita akan tertusuk, terpotong
dan tergilas oleh tajamnya media. Sebagai guru profesional marilah kita belajar sungguh-sungguh lillah bukan
karena yang lain. Bila ada yang bisa kita dapatkan untuk menyambung detak
jantung Alhamdulillah.
Dalam program sekolah
penggerak sebetulnya kita sebagai guru PAI sangat diuntungkan, karena semua
guru dan komponen punya tanggungjawab untuk menggerakkan seluruh peserta didik.
Membangun karakter dimasa PJJ ini dimulai dari
presensi bangun pagi shalat subuh tadarus membantu orang tua dan aktifitas
lainnya. Jam 05.00 pagi semua guru kelas dan wali kelas sudah ngeshare google form
presensi hari ini. Sehingga guru bisa memantau jam berapa peserta didik bangun
dan beraktifitas. Komunikasi efektif bisa berlangsung setiap saat dan tempat,
selama didukung sinyal yang kuat. Sehingga harapannya anak senang belajar guru nyaman
mengajar dan sekolah menjadi tempat belajar menyenangkan. Gerakan Sekolah
Menyenangkan merupakan gerakan akar rumput yang mempromosikan dan membangun
kesadarn guru, kepala sekolah, orang tua dan pemangku kebijakan untuk membangun
ekosistem sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar ilmu
pengetahuan dan ketrampilan hidup agar anak-anak menjadi pembelajar yang
adaptif, mandiri, tangkas dan cepat menghadapi perubahan dunia yang sangat
cepat dan tak menentu.
Program
sekolah` penggerak dimulai dari `SDM yang unggul, yaitu guru dan kepala
sekolah. Guru penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi guru disekolah dan
wilayahnya serta mengembangkan program kepemimpinan muriduntuk mewujudkan profil Pelajar
Pancasila yang unggul dan berkarakter
B. Landasan
1. UU RI Nomor
20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4301)
2. Peraturan
Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada
Sekolah
3. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013
4. Keputusan
Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pengembangan Standar Nasional
Pendidikan
5. Peraturan
Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor195 )
6. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentangPenguatan Pendidikan Karakter pada
Satuan Pendidikan Formal
7. Surat Edaran
Kepala Kantor Kementerian Agama Kanwil DIY
Nomor : 052.1/Kw.12.1/1/PP.00.1/01/2018 Tentang Pelaksanaan Penguatan
Pendidikan Karakter di Madrasah
8. Kepmendikbud
nomor : 1177 tahun 2020 tentang program
Sekolah Penggerak
C. Pengertian
Character
Building adalah upaya membangun karakter dalam hal ini adalah karakter peserta
didik di sekolah/madrasah. Salah satu cara untuk membangun karakter dengan
mentradisikan kehidupan beragama di lingkungan sekolah/madrasah.
Penguatan
Pendidikan Karakter yang sering di singkat PPK adalah gerakan pendidikan
dibawah tanggungjawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik
melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan
pelibatan dan kerjasama antara satuan
pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional
Revolusi Mental ( GNRM ).
PPK
dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kegiatan religious,
kejujuran, toleran, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai
prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial dan bertanggung jawab. Profil Pelajar Pancasila akan terwujud dari
pelajar yang berkarakter mulia.
D. Jenis
Kegiatan
Penguatan Pendidikan Karakter dengan
Mentradisikan Kehidupan Bergama di Lingkungan Sekolah di dokumentasi dan
dipublikasi melalui media pembelajaran berbasis IT ( Film dokumenter yang
berisi rekaman video kegiatan ) dengan
sistematika sebagai berikut :
1. Kegiatan
salam pagi di pintu gerbang sekolah/madrasah dimasa PJJ dengan salam sapa subuh
melalui daring
2. Kegiatan
upacara rutin di sekolah/madrasah dimasa PJJ dengan apel daring
3. Kegiatan
shalat dhuha di mushala sekolah/madrasah/rumah dilaporkan melalui on line
4. Kegiatan
tadarus pagi di masing-masing kelas/rumah melalui daring
5. Kegiatan
menyanyikan lagu wajib nasional sebelum pembelajaran mulai melalui daring
6. Kegiatan
pembelajaran kreatif di kelas melalui tayang video
7. Kantin
bersih dan sehat dilingkungan sekolah/madrasah
8. Peserta
didik tertib, antri dan jujur di kantin sekolah/madrasah
9. Peserta
didik membuang sampah pada tempatnya
10. Kegiatan
oudoor learning
11. Program
Literasi sekolah/madrasah
12. Kegiatan
PORSENITAS akhir semester
13. Kegiatan
shalat jamaah dzuhur
14. Kegiatan
pemberian penghargaan bagi peserta didik berprestasi
E. Tujuan
1. Memotivasi
sekolah/madrasah melaksanakan program Religious Culture
2. Meningkatkan
pemahaman nilai- nilai Islam Rahmatan Lil Alamin dengan program yang factual
3. Mempublikasikan
program-program yang sudah dilaksanakan di sekolah/madrasah ke masyarakat luas
4. Meningkatkan
semangat untuk berkompetisi dalam kompetensi
5. Membiasakan
karakter mulia pada setiap peserta didik
6. Mengimplementasikan
program Sekolah Penggerak
Mari kita bergerak bersama mewujudkan Sekolah Penggerak Berkarakter Mulia.
Luar biasa Bu Hanik tulisannya sangat bermanfaat...ditunggu karya karya berkutnya Bu...Bu purwaningsih SDN Kandangan 2
BalasHapusbu Hanik super kreatif....membangun karakter pesdik menjadi kebutuhan masa depan bangsa
BalasHapusbu Hanik super kreatif....betul bu hanik membangun karakter pesdik menjadi kebutuhan masa depan bangsa
BalasHapus