Membentuk Generasi Unggul Berkarakter Melalui Pembiasaan Kata-kata Mulia

 Oleh : Hanik Rosyada


 


               

Agama sebagai wahyu Allah harus diyakini sebagai kabar yang kebenarannya mutlak sebatas pemahaman manusia, yang ini menjadi komitmen setiap  manusia untuk mencari kebenaran. Rasulullah sebagai khatami anbiya i walmursalin telah mempraktikkan setiap detail ajaran Islam pada dirinya, keluarganya, masyarakatnya dan negara. Termasuk didalamnya pedoman mendidik anak menjadi anak shalih, unggul dan berkarakter yang menjadi dambaan setiap manusia sejak manusia pertama sampai datangnya yaumul akhir. Wahai orang beriman, harta dan anak kamu adalah fitnah. Fitnah di sini bukanlah musibah melainkan ujian. Itu artinya sikap kita adalah menjadikan ujian sebagai jembatan untuk menuju ridhoNya.

 Islam mengajarkan bahwa bagi suami istri yang mengharapkan keturunan menjadi rezeki berupa anak shalih shalihah dimulai sejak memilih dan menentukan pasangan, senantiasa berdoa bila berhubungan suami istri. Mentradisikan akhlak mulia saat hamil sampai lahiran.  Ibu adalah madrasah bagi putra putrinya. Orang tua wajib memberikan pendidikan pada putra putrinya, baik itu pendidikan akal,  jasmani dan rohani. Salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita setiap ayah bunda adalah “memperdengarkan ucapan-ucapan yang baik “. Kadang-kadang barangkali kita mengucapkan kata-kata yang tidak pantas di saat kesal, dan sebenarnya ini akan menanamkan titik hitam di hati anak-anak kita. Hati-hati. Proses perubahan jiwa anak dimulai dari kata-kata orang tua.

Rasulullah memberikan contoh  bagaimana beliau begitu senang dan menghibur mereka. Bahkan ketika Rasulullah shalat cucunya sampai naik ke punggung beliau, sehingga beliau memperlama sujudnya. Rasulullah juga suka menunjukkan rasa sayangnya pada anak dengan memberikan ciuman.  Anak harapan setiap keluarga. Kehadirannya sangat dinanti oleh setiap pasangan. Untuk mewujudkannya dimulai dengan masa menentukan pilihan pasangan, sejak masa dalam kandungan sampai lahir ke alam dunia. Setelah  lahir kalimat ma’ruf yang pertama adalah kalimat Allahu Akbar. Setelah itu banyak suara-suara yang di dengar anak-anak. Orang tua tidak mampu membatasi suara-suara yang di dengar oleh putra-putrinya sehingga Rasulullah memberikan tuntunan kata-kata mulia yang harus dibiasakan dalam kehidupan sehari –hari, kata-kata yang berjiwa tauhid :

 

1.  Kalimat      Bismillahirrahmaanirrahiim     dibaca  setiap mengawali aktifitas.

 

2.   Kalimat “ Alhamdulillahi rabbil alamiin “ dibaca setiap selesai mengerjakan sesuatu  

      yang baik

 

3.   Kalimat “ Masya Allah    dibaca setiap mengagumi peristiwa atau kejadian luar biasa

 

4.    Kalimat   Astaghfirullahal adhiim “ dibaca  setiap berbuat salah untuk memohon ampun kepada Allah

5.    Kalimat “ Subhanallah “ dibaca  setiap mengalami peristiwa besar

6.    Kalimat “ Aamiin Ya Rabbal Alamiin   setiap mengakhiri doa atau mendengar orang lain berdoa

7. Kalimat “ Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun ketika mendapat musibah

8.   Kalimat “insya Allah    ketika berjanji atau niat melaksanakan amal kebaikan

9. Kalimat  Hasbunallahu wa ni’mal wakiil      ketika menanggung masalah, banyak ujian atau dalam kondisi tertekan.

Setian lisan kita adalah  doa, untuk itu marilah kita saling mendoakan agar anak-anak kita  menjadi kader unggul dan berkarakter mulia yang implementasinya muncul dari kalimat yang diucapkan, atau tulisan   yang dikirim melalui    berbagai media. Semoga Allah meridhoi. Aamiin ya Rabbal Alamiin.                                                  

 



1 komentar: