MODERASI BERAGAMA DENGAN MEWASPADAI MUNCULNYA RADIKALISME DI SEKOLAH

 

Moderasi Beragama dengan

Mewaspadai Munculnya Radikalisme di Sekolah

Oleh  : Hanik Rosyada


            Radikalisme berasal dari kata radikal dan isme. Radikal adalah akar dan isme adalah paham. Pengertian radikalisme pada awalnya adalah paham yang sampai ke akar-akarnya. Apa maknanya ?

Radikalisme dalam Islam dipahami sebagai paham yang dianut oleh kelompok Islam yang mendasarkan pada akar ajaran Islam. Orientasinya adalah adalah akar ajaran Islam menjadi  pondasi agama yang paling kuat. Ini makna positif radikalisme.

Namun dalam perkembangan selanjutnya radikalisme sering dipahami sebagai paham yang dianut oleh kelompok-kelompok Islam yang diperjuangkan dengan cara kekerasan dan pemaksaan. Mereka biasanya menolak sistem sosial dan politik yang berlaku di masyarakat dan negara yang dianggap tidak berasal dari Islam yang mereka pahami. Pada tahap selanjutnya mereka berusaha mengubah sistem sosial dan politik itu kesistem yang mereka anut. Cara yang mereka pakai biasanya dengan cara kekerasan demi semangat perjuangannya. Gerakan radikalisme telah merambah ke kelompok yang paling strategis yaitu remaja anak SMA, anak-anak seusia kita. Generasi muda yang sedang semangat dan bergairah dalam berjuang atas nama Islam. Padahal Islam adalah agama yang damai, Rahmatan lil Alamiin.

Sejatinya ada beberapa hal yang patut dikedepankan agar kita tidak salah memahami radikalisme diantaranya adalah :

1.      Memperkuat pendidikan kewarganegaraan ( civic education ) dengan menanamkan pemahaman yang mendalam terhadap 4 pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Para pelajar di dorong untuk menjunjung tinggi dan menginternalisasikan nilai-nilai luhur yang sejalan dengan budaya bangsa seperti kejujuran, gotong royong, cinta tanah air serta kepedulian antar sesama

2.      Mengarahkan para pelajar pada aktifitas yang berkualitas baik di bidang akademik, sosial,keagamaan, seni, budaya maupun olahraga. Dengan harapan pelajar kita menjadi pelajar yang berprestasi sehat jasmani dan rohani. Bukan hanya main HP melulu. Betuuulll.

3.      Memberikan pemahaman agama yang damai dan toleran, sehingga pelajar tidak terjebak pada arus pemahaman radikalisme yang kurang pas.

Agar dakwah disekolah kita ramah tidak marah-marah, damai penuh kasih sayang  dan diterima oleh semua fihak selanjutnya marilah kita kaji apa dan bagaimana Islam rahmatan lil alamiin

Islam adalah agama yang diturunkan Allah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta-Nya. Kata rahman berarti kasih sayang, disebut berulang-ulang dalam jumlah yang begitu besar lebih dari 90 ayat dalam Al quran. Bahkan dua kata rahman dan rahiim yang diambil dari kata “rahmat”  selalu disebut-sebut kaum muslimin setiap hari dalam setiap  aktifitas baik ibadah mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh. Dalam shalat maupun diluar shalat sering kita melafalkan kalimat rahman dan rahiim. Sebelum mengawali aktifitas insya Allah kalam basmalah selalu terucap dari lisan kita.

Kita mau makan baca bismillah,  kita mau belajar baca bismillah

Mau  kajian baca bismillah, mau olahraga so pasti tak lupa membaca

“Bismillahirrahmaanirrahiim”

Yang artinya Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Awalnya penuh kasih sayang endingnya punsenantiasa bersyukur dengan hamdalah

Pesan kerahmatan Islam termaktub dalam Q.S. Al Anbiya ( 21 ) : 107

Description: Hasil gambar untuk al anbiya ayat 107

 

Artinya : “Dan Kami tidak mengutus engkau ( Muhammad ) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.”

Rahmat adalah salah satu sifat Allah yang paling menonjol. Allah mengedepankan sifat rahmat sebagaimana firman Nya :

Description: Hasil gambar untuk al anam ayat 12

Artinya : “Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi". Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman.”

Rahmat Allah meliputi seluruh makhluk baik mukmin maupun kafir, bahkan seluruh alam semesta. Dengan rahmat Allah seluruh makhluk mendapatkan tempat yang istimewa disisiNya sebagai hamba Allah yang mengabdi kepadaNya.

Rasulullah bersabda :

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ 

 

Artinya : “Orang–orang yang penyayang itu akan disayang oleh dzat yang Maha Penyayang. Hendaklah kalian sayangi orang yang berada di bumi, maka kalian akan disayangi oleh Dzat yang di atas langit.”  (Sunan Tirmidzi no. 1924 dan Sunan Abu Dawud no. 4290, dan Musnad Ahmad no. 6458)

 

            Dalam pergaulan sesama umat manusia Islam memandang bahwa seluruh umat manusia tanpa harus membedakan jenis kelamin, suku, ras, status sosial  dan warna kulit. Sesama umat manusia adalah sederajat, karena manusia yang paling mulia adalah orang yang paling bertakwa.

Islam menghendaki tenggang rasa, toleransi dan damai. Indikator utama dari Islam rahmatan lil alamiin adalah sikap moderasi yang ditunjukkan Rasulullah dalam mengajarkan dan mengamalkan Islam. Islam yang dibawa Rasulullah menunjukkan karakter yang lugas dan tegas. Islam tidak disebarkan dengan pedang melainkan dengan dakwah yang bersahaja. Islam tidak sekedar menjadi rahmat bagi pengikutnya tetapi lebih dari itu menjadi rahmat bagi pengikut agama lain, umat lain dan semua makhluk lain. Inilah yang ditunjukkan oleh Muhammad saw kepada semua umat sejak di Mekkah sampai di Madinah. Bahkan Nabi-nabi sebelum Muhammad pun, seperti Musa ( Yahudi ) dan  Isa ( Kristen ) selalu mengajak cinta kasih kepada umatNya, sehingga secara teologis  semua agama mengajarkan kedamaian dan persaudaraan.

Cinta kepada Allah di implementasikan kepada cinta pada sesama melalui pengembangan nilai-nilai humanisme dan sosialisme dengan cara :

1.      Ukhuwah Basyariyah ( persaudaraan antar manusia )

Islam menganggap bahwa seluruh umat manusia tanpa harus membedakan suku, ras,warna kulit, bahkan agama adalah saudara yang harus dilindungi dan saling melindungi. Islam mengharamkan penganiayaan  terhadap orang di luar Islam dan meniscayakan hormat menghormati dengan sifat toleransi ( tasamuh )

2.      Ukhuwah Wathoniyah ( persaudaraan antar bangsa )

Kerja sama antar bangsa harus dijalin dan diikat sebaik mungkin dalam rangka menuju perdamaian dan kesejahteraan dunia. Hubungan antar bangsa untuk kemajuan umat

3.      Ukhuwah Islamiyah ( persaudaraan yang didasarkan pada nilai-nilai ke islaman )

Ukhuwah Islamiyah sering diartikan persaudaraan antar sesama umat Islam yang dilandasi nilai-nilai ke Islaman atau persaudaraan yang Islami

Melalui 3 dimensi inilah Islam Rahmatan lil Alamiin akan terealisasi, sebab ukhuwah  Islamiyah dan ukhuwah wathoniyah merupakan landasan dan hal yang fundamental bagi terwujudnya ukhuwah insaniyah. Oleh karena itu ukhuwah merupakan langkah strategis untuk mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamiin. Semoga Allah meridhoi, langkah awal moderasi.

1 komentar:

  1. Setuju bu Hanik....nilai-nilai- uhuwah
    hrs kita kedepankn utk menangkal radikalisme d sekolh

    BalasHapus